Selasa, 26 Mei 2009

Pegawai Solsel Sering Mangkir Kerja


Pegawai Dilingkungan Pemda Solok Selatan

Tidak Mangkus Dengan Ancamanan Pemotongan Tunjangan Daerah


Solok Selatan,


Kembali Solok Selatan sepi dari lalu-lalang mobil dinas dan pejabat dilingkungan Pemda Solok Selatan. Hasil pantauan Singgalang Selasa (26/5) sekitar pukul 11 siang, dihalaman disekretariat Pemda Solok Selatan hanya ada mobil dinas Kabag Hukum, Kabag Pemerinahan Umum, Kabag. Ekbang dan Mobnas Staf Ahli Bidang Pertanian, demikian juga dengan pejabatnya.

Terlihat juga saat itu, kebingungan Kadis Kesehatan dr. H. Azwar Hijar dan Direktur Rumah Sakit Daerah Solsel Novirman, SKM yang menenteng map. Kedua pejabat tersebut bertanya kepada staf ADC yang bermarkas tepat dipintu masuk ruang Sekretaris Daerah Solok Selatan.

Perbincangan dua pejabat yang ada keperluan dinas tersebut dengan staf ADC terdengar bahwa Wabup Drs. H. Nurfirmanwansyah sedang ke Jakarta, Setdakab. Solok Selatan Drs. H. Adril dan Asisten II Setdakab. Solsel Wardi Jufri, SH sedang menghadiri kegiatan Jambore PKK di Padang Panjang. Sedangkan Asisten III Setdakab. Solsel Arisal, SH tidak diketahui rimbanya, entah kemana.

Penuturan staf di sekretariat Pemda Solok Selatan tersebut terbetik pula, bahwa selama ini pejalanan dinas Asisten III Setdakab. Solok Selatan tersebut tidak pernah mereka ketahui dan tidak pula pernah dikasih tau. Kemana stafnya ?? entalah tentu beliau yang tahu.

Melihat prilaku kerja pegawai dilingkungan Pemda Solok Selatan yang demikian tidak saja menuai kritikan masyarkat banyak saja, dari kalangan Pegawai dilingkungan Pemda Solok Selatanpun juga terucap kalimat kejenuhan. Hal ini seharusnya sudah menjadi sebuah tindakan oleh pimpinan. Jangan hanya mengoceh ketika upacara saja. Kalau tidak diberi sanksi yang jelas, maka hal ini tidak akan berubah.

Meski awalnya Kabag. Pemerintahan Umum Drs. Syahlaluddin, enggan berkomentar tentang kondisi pegawai yang sepi ngantor ini, namun secara pribadi ia hanya bisa menyarakan, agar kedepan ada pula riwot dari pimpinan untuk pegawai yang berhasil bekerja dan pegawai yang aptuh. Demikian juga dengan pegawai yang sering mangkir kerja hendaknya adapula sanksinya. Kalau hal ini betul-betul bisa diterapkan, kedepan tidak akan adalagi permasalahan cara kerja pegawai dilingkungan Pemda Solok Selatan.Afrizal Amir

Banyak Juga Dana Pemda Solok Selatan

Disediakan Dana Untuk Ganti Rugi Tanah
Yang Terkena Kegiatan Pembangunan Solok Selatan

Solok Selatan,

Hebat juga Pemda Solok Selatan, untuk mewujudkan berbagai kegiatan pembangunan pisik, telah dianggarkan dananya dalam Anggaran Pemdapatan dan Belanja Daerah (APBD). Lahan masyarakat yang terkena dampak kegiatan pembangunan tidak perlu berkecil hati, karena Pemda Solok Selatan siap untuk melayani ganti ruginya.

Bahkan dana sebesar Rp. 4 Milyar yang telah di anggarkan dalam APBD tahun 2009 ini menurut Kabag Pemerinahan Umum Setdakab. Solok Selatan Drs. Syahlaluddin Selasa (26/5) telah tersedot pula lebih kurang Rp. 3,7 milyar. Sehingga sisa anggaran untuk ganti rugi tanah tahun 2009 ini hanya sebesar Rp. 300 juta. Padahal setelah diperhatikan proposal yang masuk, diperkirakan dana untuk ganti rugi lahan tahun 2009 ini mencapai 10 Milyar.

Ditambahkan bahwa untuk tahun 2008 saja, menurut Syahlaluddin telah dianggarkan dana sebesar Rp. 6 Milyar untuk biaya ganti rugi lahan yang terkena kegiatan pembangunan.. Prosedur ganti rugi tanah tersebut, dilakukan oleh masing-masing panitia kegiatan pembangunan, bukan oleh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) atau yang melaksanakan kegiatan pembangunan.

Kedepan diharapkan, agar tidak terjadi keluhan keterlambatan pembayaran ganti rugi para pemilik lahan yang terkena dampak kegiatan pembangunan di Solok Selatan, Syahlaluddin akan segera menyurati seluruh pimpinan OPD yang punya kegiatan untuk bisa memberikan data tentang kegiatan pembangunan yang berkaitan dengan adanya ganti rugi tanah.

Diakui juga oleh Syahlaluddin, bahwa dengan tingginya biaya ganti rugi lahan penduduk akhir-akhir ini, sudah barang tentu akan mempengaruhi pula jumlah kegiatan pembangunan yang bisa dilaksanakan di Solok Selatan. Kalau saja ganti rugi lahan untuk kegiatan pembangunan ini bisa diperkecil, bahkan kalau bisa tidak ada. Sudah barang tentu akan banyak fasilitas bangunan yang akan terlaksana di Kabupaten Sarantau Sasurambi ini.Afrizal Amir

Senin, 18 Mei 2009

Rekomendasi Izin KP PT. Wirapatriot Sakti di Jorong Balun Pk. Rabaa, Perlu Lebih Dikaji Ulang.


Solok Selatan,


Sidang komisi Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup Penambangan, Pengolahan Dan Pemurnian Logam Dasar Kecamatan KPGD Kabupaten Solok Selatan Tahun 2008 di Gedung Nasional Lubuk Gadang Senin (18/5) yang dipimpin Setdakab. Solok Selatan Drs. H. Adril berlansung alot, dan memunculkan berbagai pertanyaan yang sangat prinsip dari para peserta sidang.

Hadir dan sekaligus memberikan sambutan pada kesempatan itu, Wakil Bupati Solok Selatan Drs. Nurfirmanwansyah Apt, MM. Terlihat juga hadir, Kuasa dari PT . Wirapatriot Sakti Alliong, Camat KPGD Drs. Firmansyah, Wali Nagari Pakan Rabaa Tangah Jasman, Ketua dan Pengurus KAN Pakan Rabaa, LSM Wappelhi Solsel Rafidal Yuneri dan beberapa orang pegawai dari lingkungan Pemda Solok Selatan.

Saat memberikan sambutan, Wakil Bupati Nurfirmanwansyah berharap, agar hasil dan rekomendasi dari sidang Komisi Kerangka Acuan AMDAL untuk PT Wirapatriot Sakti (WS) ini akan bisa memberi mamfaat untuk masyarakat, Pemda dan untuk pihak investor senidri. Diakui Nurfirmanwansyah, bahwa 5 progoram pembangunan yang dirancang bersama Bupati Drs. H. Syafrizal. J. M.Si, keterlibatan investor merupakan urutan kelima dari program rencana pembangunan Solok Selatan tersebut.

Untuk itu, dengan adanya investor masuk ke Solok Selatan, Pemda Solok Selatan sangat menyambut baik. Namun tentu saja melalui mekanisme dan aturan yang berlaku serta bermuara untuk kepentingan masyarakat Solok Selatan secara umum. Dimana akhirnya kegiatan investasi di Solok Selatan tidak menimbul efek pertikaian ditengah-tengah masyarakat yang sudah jelas merugikan masyarakat, Pemda maupun dengan investor itu sendiri.

Selesai pemaparan dari penyusun studi AMDAL untuk KP, Pengolahan dan Pemurnian logam dasar PT Wirapatriot Sakti Penanggung Jawab dari PT Bentang Cakrawala Padang Dra. Ria Silvia. Saat dibukanya seksion Tanya jawab, mencuat pertanyaan Rafidal Yuneri dari LSM Wappelhi Solsel tentang Kuasa Penambangan (KP) PT. WS yang telah mengelabui banyak pihak.

Keheran Rafidal, , karena lebih duluan pula terbit KP Eksploitasi dari pada KP Eksploirasi perusahaan tersebut. Sehingga pihaknya meminta kepastian tentang izin yang dimiliki oleh PT WS itu. Selain itu, juga mencuat pertanyaan tentang keterjaminan tanggung jawab dari Alliong yang telah diberikan kuasa oleh Direktur Utama PT. WS Yulianto (Apeng). Meski dijawab oleh Alliong, semua yang ia putuskan akan diterima oleh Yulianto, namun peserta siding meminta semua itu harus dalam bentukl perjanjian dengan notaries tidak bias perjanjian diatas materai saja.

Selain masalah izin yang dimiliki PT WS, masalah pemindahan kuasa pengelolaan dari Yulianto ke ke Alliong, disesion Tanya jawab juga mencuat tentang keterjaminan kegiatan penambangan oleh PT WS itu, karena kemiringan dari lokasi kegiatan penambangan tersebut antara 30-40 %. Jadi dinilai sangat rawan bencana, kalau ada kegiatan disana. Apalagi daerah sekitar penambangan tersebut selama ini sering longsor. Bias-bisa lebih mengancam lahan persawahan dan perkebunan masyarakat. Ironisnya didepan lokasi tersebut juga ada jalan propinsi. Dimana jalan propinsi tersbut juga sering terancam bencana longsor selama ini.

Lain lagi apa menjadi keinginan Yuliar Dt. Rajo Saalam, dengan mengatas namakan generasi dan masyarakat Pakan Rabaa, Yuliar Salam meminta agar kegiatan penambangan ini dapat diteruskan. Kalau ada yang menjadi permasalahan tolong diusahakan untuk memperbaikinya. Intinya Yuliar meminta kepada banyak pihak untuk jangan dilarang kegiatan penambangan di lokasi yang KP telah dimiliki PT WS. Yuliar yakin dengan adanya penambangan, maka generasi muda di Pakan Rabaa akan bias pula bekerja, muaranya tentu akan membaik perekonomian masyarakat Pakan Rabaa secara umu.

Sementara itu Wali Nagari Pakan Rabaa Tangah Jasman, merasa kegiatan Sidang Komisi AMDAL untuk izin KP PT Wirapattriot Sakti belum mencerminkan ketelibatan banyak pihak, terutama masyarakat disekitar penambangan. Bukan menghambat kegiatan penambangan, akan tetapi pihak PT harus terlebih dahulu menyelesaikan masalah lahan masyarakat yang terkena dampak pengelolaan tambang.

Sekdakab. Solsel Drs. H. Adril, menjawab Singgalang tentang sudah beraktifitas, dan adanya penyimpanan bahan peledak oleh PT WS dilokasi kegiatan, ia berjanji akan segera menurunkan tim untuk meninjaunya. Pokoknya, sebelum jelas rekomendasi AMDAL-nya, aktifitas PT ini untuk menambang, apalagi untuk meledakan bahan peledak dilokasi tersebut belum diperbolehkan. Jangan cari masalah dengan masyarakat, karena yang susah menyelesaikannya nanti tentu Pemda Solok Selatan juga. Afrizal Amir

Sabtu, 16 Mei 2009

Harapan Banyak Pihak Untuk Bupati 2010-2015


Bupati Solok Selatan 2010-2015
Tegas dan Berpihak Pada Kepentingan Masyarakat Banyak

Kurun waktu dekat Pesta Demokrasi Pilpres secara Nasional bakal digelar. Khusus untuk Kabupaten Solok Selatan yang masa kepemimpinan Bupati/Wakil Bupati Drs. H. Syafrizal. J. M.Si dan Drs. H. Nurfirmanwansyah, Apt, MM masa kepemimpinannya juga sudah berada dipenghujung masa tugas.

Berbagai harapan dan wacana tentang kepemimpinan depenitif Bupati / Wakil Bupati 5 Tahun kedua Solok Selatan, sudah mulai dibicarakan oleh banyak kalangan. Meski kontek tokoh yang bakal maju tersebut baru masih reka-reka beberapa nama. Namun harapan banyak masyarakat, kedepan Solok Selatan hendaknya dapat dipimpin oleh Bupati/Wakil yang tegas dan tidak plinplan dalam mengambil keputusan untuk pembangunan Solok Selatan secara umum.

Bukan mengukur kepemimpinan Bupati/Wakil Bupati saat kini, namun salah seorang tokoh masyarakat Sangir Sutan Saridin, sangat berharap, kedepan kalau bisa Solok Selatan ini dipimpin oleh orang yang betul-betul bisa meletakan tatanan pemerintahan dan tatanan Pusat Pemerintahan Solok Selatan sesuai dengan aturan dan perundang-undangan otonominya Kabupaten Solok Selatan ini. Sehingga, wajah Solok Selatan, khsususnya pusat pemerintahan betul-betul tertata sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Pemda Kabupaten Solok Selatan yang sudah punya kekuatan hukum.

Tidak itu, saja, harapan Sutan Saridin yang juga salah seorang pengurus LSM Topan RI Solok Selatan sangat berharap, kedepan berbagai kegiatan pembangunan di Solok Selatan ini betul-betul cerminan dari harapan masyarakat Solok Selatan secara umum. Jangan ada pula pengotakan wilayah kegiatan pembangunan oleh kepentingan segelintir pejabat public mapun oleh pejabat politis di Solok Selatan.

Meski belum disebut secara berpasangan, namun dari wacana yang berhasil dikumpulkan Singgalng dilapangan, calon Bupati Solok Selatan 2010 yang bakal maju pada pertarungan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) nanti, tersebut nama Drs. H. Syafrizal. J. M. Si, Drs. H. Nurfirmanwansyah, H. Khairunas, SIP, Drs. Yusrizal Salta, Dr. H. Zulkhairi, SE, dan Drs. Werhanudin (yang dikapung-red).

Sedangkan calon Bupati Solok Selatan yang berasal dari perantauan tersebut pula nama H. M. Tulus, SE, DR. Zulfahmi Burhan, Dt. Rajo Bagagar, MM dan H. Muzni Z. Selain itu masih adalagi sederetan kuda hitam yang sewaktu-waktu bisa juga memajukan diri untuk mencalonkan diri jadi Bupati Solok Selatan kedepan.

Siapa yang bakal maju menjadi bupati Solok Selatan kedepan meski belum lengkap dengan nama calon wakil-wakilnya serta belum jelas partai politik yang bakal mengusungnya. Namun banyak pihak berharap, kedepan Solok Selatan akan dapat dipimpin oleh seorang bupati yang betul-betul berpihak kepada kepentingan masyarakat banyak dan untuk kemajuan Solok Selatan secara umum. Semoga Afrizal Amir

Berita Pendidikan Solok Selatan Mei 2009


Padang Aro,


Pembangunan pisik sarana pendidikan keagamaan di Solok Selatan dengan dukungan dan partisipasi masyarakat secara lansung, setiap kurun waktu tak menentu selalu saja ada. Diberbagai pelosok nagari di Solok Selatan, ada saja keinginan kelompok masyarakat untuk mendirikan sekolah agama. Hal ini tentu saja dapat dijadikan prestise tersendiri bagi masyarakat di Bumi Sarantau Sasurambi. Jika memang tujuan adanya lembaga pendidikan keagamaan itu, dapat bermamfaat untuk pertumbuhan generasi yang berilmu dimasa datang.

Ungkapan tersebut disampaikan Kakandepag Solok Selatan Drs. H. Kardinal, N, MM didampingi Kasi Mapendais H. Zulkifli, S.Ag, MM selesai melakukan peletakan batu pertama pembangunan MIS. Swasta Plus Pasthabaitul Khairad Gaduang Nagari Lubuk Gadang Timur Kamis minggu lalu. Hadir pada acara peletakan batu pertama pembangunan tersebut, kata Kardinal diantaranya Wali Nagari Efrizal, Ketua Komite Sekolah Tan Amir Kali Panai, dan Kepala Sekolah MIS Plus Pasthabaitul Khairad Emda Yusra, S.Pd..

Pembangunan yang direncanakan untuk 3 lokal tersebut dikatakan Dewan Pengelolah Pembangunan H. Zulkifli, S.Ag, MM telah menganggarkan dana sebesar 60 juta. Dana tersebut semuanya murni swadaya dari masyarakat. Sedangkan jumlah murid sekolah tersebut saat kini baru berjumlah 55 orang, yang terdiri dari kelas I dan II. Menjelang selesainya pembangunan tersebut, anak-anak melakukan PBM di bekas Kantor Desa Sungai Aro Sangir, demikian Zul. AA

Sungai Pagu,


Sesuai dengan Visi “ Unggul Dalam Prestasi, Berbudaya dan Berakhlak “, menjadikan pengelolah pendidikan SMP Negeri I Solok Selatan, bersama-sama dengan Dewan Komite Sekolah serta berbagai elemen masyarakat di Kecamatan Sungai Pagu berupaya untuk tetap konsiten dalam melaksanakan kegiatan pendidikan tersebut dengan menciptakan kebersamaan.

Harapan tersebut disampaikan Kepala SMP Negeri I Solok Selatan Drs. Neldison pada acara perpisahan anak-anak kelas III, Kepala Sekolah Lama (Erman Efendi), dan mejelis guru dilapangan sekolah tersebut Rabu minggu lalu. Hadir pada acara perspisahan itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Solok Selatan Drs. Nasmeri, MM, Kepala Rutan Muara Labuh Jasrial, Ketua Komite SMP Negeri I Solok Selatan Syaiful Rajo Bangkeh, seluruh siswa sekolah tersebut dan para orang tua murid kelas III.

Ditambahkan Neldison, bahwa ketersediaan sarana dan prasarana tidak bisa serta merta menghasilkan mutu pendidikan yang baik dan berkualitas, jika tidak dikelolah dengan baik pula. Bahkan kerjasama dan saling dukung mendukung untuk suatu proses kegiatan pendidikan sangat menjadi kunci utama suatu keberhasilnya. Sehinga tujuan dan harapan dari hasil proses pendidikan yang bermutu tersebut akan dapat terwujud.

Upaya itu, menurut Drs. Neldison agar tujuan dan harapan tuntas capaian pendidikan yang susuai kurikulum berstandar Nasional disekolah tersebut, betul-betul tepat guna untuk kelansungan pendidikan lulusan sekolah ini kejenjang pendidikan berikutnya.

Tidak itu saja, melahirkan generasi yang berbudaya dan berakhlak yang baik yang menjadi tantangan yang cukup berat, tantangan kemajuan zaman, dan lokasi sekolah yang bertepatan dipusat Kota Muara Labuh juga suatu hal yang menjadi tugas berat kita semua untuk menghindari efek negatifnya.

Sekolah yang punya murid 600 orang dan yang mengikuti Ujian Akhir Sekolah tahun ini sebanyak 198 orang, kata Neldison baru punya guru sebanyak 40 orang, 12 diantaranya baru yang bersertifikasi, sedangkan 7 orang guru saat ini sedang proses untuk sertifikasi. Semoga saja, melalui pembenahan dan penyempurnaan berbagai kebutuhan sekolah ini akan betul-betul mampu menjadikan sekolah ini punya murid yang berprestasi ditingkat pendidikan berikutnya.

Salah satu bukti dari kerjasama yang baik, antara guru maupun dengan berbagai lapisan masyarakat, baru-baru ini sekolah ini berhasil meraih berbagai juara pada lomba Olimpiade Sains tingkat Kabupaten Solok Selatan. Tidak dibidang disiplin ilmu saja, dibidang olahraga, sekolah ini juga sudah berbuat dan meraih berbagai prestasi, demikian Neldison. AA

Geliat Depag Solok Selatan di 4 Tahun Otonominya


Tiga Belas Madrasah di Sumbar Dinegerikan
Empat untuk Solok Selatan

Solok Selatan. Perhatian Pemda Kabupaten Solok Selatan untuk kemajuan sarana dan prasarana pendidikan bidang keagamaan, khususnya ketika Solok Selatan dipimpin Bupati Drs. H. Syafrizal J. M. Si dan Wakil Bupati Drs. H. Nurfirmanwansyah, Apt, MM, menurut Kakandepag Solok Selatan Drs. H. Kardinal, N. MM sudah membuahkan hasil yang membawa perubahan untuk kemajuan intelektual yang agamais di Ranah Sarantau Sasurambi.

Untuk 13 sekolah madrasah yang mendapat penegerian dari Pemerintah Pusat melalui Menteri Agama RI di Sumatera Barat, empat diantaranya adalah untuk Kabupaten Solok Selatan. Dari empat madrasah yang akan dinegerikan tersebut, dua diantaranya sudah keluar Surat Keputusan (SK) yaitu Madarasyah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Lubuk Malako dan MIS Pekonina.

Sedangkan dua lagi yang bakal turun Surat Keputusan (SK) penegeriannya adalah untuk MAS Sangir dan MT.S Swasta Pakan Rabaa Kecamatan KPGD. Kedepan masalah ketersediaan sarana pendidikan bidang keagaan sudah boleh dikatakan mencukupi.

Upaya memajukan pendidikan keagamaan di Solok Selatan yang telah ada saat kini, bukan tidak ada dukungan dan perhatian masyarakat serta pemerhati pendidikan bidang keagamaan. Hanya saja, kedepannya masih perlu untuk ditingkatkan, agar tujuan lahirnya generasi yang islami di Solok Selatan akan dapat terealisasi.
Dukungan dari berbagai pihak, menurut Kardinal yang didampingi Kasub TU H. Amril, S.Ag, MM dan Kasi Mapendais H. Zulkifli, S.Ag, MM karena sesuai dengan KMA nomor 38 tahun 2005, Depag Solok Selatan baru tipe 3A. Jadi tipologi kantor Depag Solok Selatan saat kini ada dua urusan yang diurus oleh satu Kepala Seksi. Konsekwensinya anggaran dana untuk Depag Solok Selatan saat kinipun tentu sangat kecil pula sesuai dengan tipenya.Afrizal Amir

Rabu, 13 Mei 2009

Solok Selatan,
Bupati Syafrizal Lagi Sakit, Pegawai Solok Selatan Sering Mangkir Ngantor.

Sejak pergi resesnya DPRD Solok Selatan Senin (11/5) bersama dengan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Solok Selatan ke Pulau Jawa, Padang Aro terkesan sepi. Bahkan ketika Singgalang ke Sekretariat Pemda Solok Selatan di Padang Aro Selasa (12/5) yang terlihat hadir hanya beberapa orang saja pegawai di secretariat tersebut. Bahkan yang mayoritas hadir disana hanaya pegawai sukarela.

Menyikapi kondisi sepinya diberbagai dinas instansi dilingkungan Pemda Solok Selatan pasca Kukernya DPRD ini, anggota LSM Topan RI Solok Selatan Sutan Saridin dihalaman kantor Sekretariat Pemda Solok Selatan menganggap kondisi ini sebagai suatu prilaku yang tidak mencerminkan sebagai seorang abdi Negara yang baik. Kenapa tidak, ia sering menjumpai kepala Dinas instansi tidak berada di tempat.

Sekarang ketika Bupati Solok Selatan Drs. H. Syafrizal J. M.Si sedang menderita sakit dan Wakil Bupati Solok Selatan Drs. H. Nurfirmanwansyah sedang melaksanakan tugas ke Jakarta, Sekdakab H. Adril, SH tidak didapat informasi kemana bertugasnya, beberapa kantor instansi Pemda Solok Selatan terlihat sepi. Jika Bupati Syafrizal ngantor, maka halaman bekas kantor camat Sangir yang dijadikan kantor Bupati/Wakil Bupati dan Sekretariat Daerah Pemda Solok Selatan ini sangat sempit.

Jangankan untuk memasukan mobil kehalaman kantor itu, untuk memasuk sepeda motor saja kita harus hati-hati. Jika tidak, maka, bias-bisa sepeda motor kita, akan menggores mobil dinas Pejabat Pemda Solok Selatan yang ingin menghadapkan muka ke bupati saat bupati ngantor. Tapi kini ketika Bupati Syafrizal sedang menderita sakit, para pegawai dan pejabat Solok Selatan begitu teganya untuk tidak ngantor.

Mungkinkah mereka saat itu sendang dinas luar, atau sedang mengadakan kegiatan di luar. Hasil pantauan Singgalang, masih ada beberapa instansi yang terlihat aktifitasnya seperti biasa. Menurut Sutan Saridin hal seperti ini sudah sering terjadi, ketika bupati Syafrizal sedang tidak berada di Solok Selatan.

Ketika Singgalang mencoba mengunjungi kantor diseputaran Gedung DPRD Solok Selatan di area Eks PT. Golden Arm di Bukit Malintang, disana ditemui Kepala Kantor Lingkunan Hidup Drs. Putra Nusa, yang lagi sibuk dengan buku-buku hasil pelatihan tentang lingkungan hidup baru-baru ini di Medan. Ketika ditanya kenapa ia tidak ikut pergi Kuker bersama DPRD ke Pulau Jawa, dengan enteng Putra Nusa menjawab, bahwa dana untuk pergi kuker kantor sudah tidak punya lagi. Jangankan dana untuk Kunjungan Kerja (Kuker), untuk urusan dinas wajib keluar daerah saja, kantor ini sudah tidak punya lagi.

Jadi untuk apa saya ikut kalau dana yang akan saya pakai tersebut tidak jelas ujung pangkalnya. Sementara itu, Kepala Inspetorat Solok Selatan Drs. Erwin Ali, MM saat dikontak Singgalang Selasa (12/5), melalui HP-nya ia mengatakan bahwa saat kini ia sedang berada di Bandara untuk pergi Kuker kemaren ia tidak serombongan dengan DPRD dan Pejabat lainnya, karena hari Senin (11/5) ia kedatangan tamu. Sedangkan Kakan Satpol PP Solok Selatan Drs. Anas Manedi melalui telepon selularnya, saat Singgalang mneghubungi pukul 11.45 Wib Selasa (12/5) ia jelaskan saat itu ia sedang berada di halam sebuah Hotel di Pulau Jawa. Diakatakannya bahwa ia juga ikut bersama DPRD untuk Kunjungan Kerja kali ini.

Kondisi perkantoran beberapa instansi yang terlihat sepi bagai tidak ada aktifitas ini, banyak pihak menyayangkan sikap dari prilaku pegawai Pemda Solok Selatan yang mangkir kerja ke kantor ketika pimpinan sedang tidak ngantor. Juga dipertanyakan, dimana letak pengawasan Pembina pegawai Solok Selatan, dan mana pula sanksi yang diberikan untuk pegawai yang tidak taat akan tugas dan kewajiban.

Salah seorang staf, Satpol PP yang dicoba untuk dimintai komentarnya tentang tindakan satuan ini untuk menertibkan pegawai yang tidak masuk kantor, dikatakan, bahwa tugas untuk penertiban para PNS dilingkungan Pemda Solok Selatan yang tidak ngantor sudah dilakukan. Laporan pegawai yang ditemui telah melanggar aturan kedinasan akn diberikan kepada masing-masing Kepala OPD-nya.

Namun untuk Kepala OPD yang sering mangkir untuk kentor sudah jelas semua itu tanggung jawab Pembina Pegawai PEmda SOlok Selatan yang akan memberikan laporan kepada Bupati/Wakil Bupati Solok Selatan. Tugas kami hanya sebatas menertibkan Pegawai dan anak-anak sekolah se Solok Selatan yang berada diluar saat jam kerja dan jam sekolah. Semua keputusan tentu dipimpinan masing-masing OPD.Afrizal Amir

Minggu, 10 Mei 2009

Herman Umar Wartawan Senior Sakit Stroke Sejak Solsel Mekar

Wartawan Harus Tegar dan Tegas

Siapa sangka, kalau nasip seorang yang menggeluti dunia jurnalistik akan bisa senang dan masih dihargai, jika ia sudah tidak aktif lagi menulis karena sakit yang dideritanya. Ketika masih aktif menulis untuk menginformasikan berbagai kejadian di Solok Selatan, orang selalu memandang kita dari bermacam sudut pandangan.

Jika menguntungkatan bagi orang yang diberitakan, maka kita akan dianggap telah berjasa padanya, atau salah satu institusi. Tapi jika yang kita beritakan tersebut mengontrol pekerjaannya yang dinilai merugikan banyak orang, maka si wartawan tersebut akan dicap sebagai wartawan yang tidak berbuat atau wartawan yang tidak benar.

Demikian sekelumit kisah yang dituturkan Herman Umar (70), kepada wartawan se-Solok Selatan saat berkunjung kerumahnya minggu lalu. Rombongan wartawan yang berkunjug ke kediaman Herman Umar di Sungai Cangkar Muara Labuh adalah untuk membezuknya telah menderita sakit semnejak tahun 2004, tepatnya setelah beberapa minggu Solok Selatan mekar dari Kabupaten Solok.

Herman umar pada awal karirnya tercatat sebagai wartawan Harian Semangat, dan menjelang stroke dan asam urat menyerangnya, ia tercatat sebagai wartawan Mingguan Serambi Pos. Untuk kalangan pejabat di Kabupaten Solok dekade kepemimpinan Arman Danau hingga ke pemimpinan Bupati Gamawan Fauzi, nama Herman Umar sudah tidak asing lagi bagi mereka. Karena Herman setiap bulan selalu berkunjung untuk mengkonfirmasi dan mencari berita kepada mereka.

Sekarang itu semua hanyalah sebuah kenangan bagi saya “ kata Herman. Sekarang saya tidak bisa lagi memainkan tangan ditut mesin ketik yang saat kini masih saya simpan. Untuk berjalan saja Herman harus mempergunakan tongkat untuk penyanggah kaki kanannya yang tidak kuat berdiri.

Kepada wartawan yang saat itu datang bersama Ketua Perwakilan PWI Solok Selatan Hendrivon beserta seluruh pengurus, Herman memberi semangat agar wartawan yang saat ini meliput di Solok Selatan untuk tetap berbuat demi kamajuan. Jangan pernah takut untuk memberitakan yang bersifat merugikan banyak orang. Yang penting berita yang kita buat tersebut porposional dan berimbang, ingat jangan lupa konfimasi kepada pihak-pihak yang bersangkutan dengan tulisan kita itu.

Rombongan wartawan Solok Selatan saat itu, selain bersilatuhrami dan bercerita tentang pengalaman sebagai wartawan, juga memberikan dukungan dana ala kadarnya (maklum iurannya mendadak) kepada Herman. Tidak itu saja, para wartawan juga saling berebutan benyerahkan Koran dari media mereka tempat bekerja.

Mendapat Koran, mata Pak Herman berkaca-kaca. Sudah lama saya tidak membaca koran, selain tidak bisa membeli, juga tidak ada yang bisa untuk membelikan koran saya, tutur Herman agak menghiba. Bahagia saya mendapat hadiah koran ini, saya akan baca semua koran yang diberikan ini, tukuk Herman.

Terakhir Herman berpesan, agar seluruh wartawan Solok Selatan tetap bersatu dan tetap tegar dan jujur untuk menulis, serta mampu menghadapi tantangan pekerjaan. Kalulah tidak kita yang akan berbuat untuk menginformasikan berbagai kejadian disini, siapa lagi.ya ngak, akhir Hermar. Afrizal Amir

RAN HAM DISOSIALISASIKAN DI SOLSEL KEPADA KA.JORONG SE SOLSEL




Pemahaman HAM dan Kebutuhan Masyarakat Daerah
Perlu Disikapi Oleh Banyak Pihak


Terinformasikannya berbagai program Rencana Aksi Nasional Hak Azasi Manusia (RAN-HAM) keseluruh masyarakat. Maka permasalahan pelanggaran HAM yang sering terjadi ditengah-tengah kehidupan bermasyarakat dan kehidupan berpemerintahan akan dapat terselesaikan dengan baik.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Dede Bafagih, SH pada acara Sosialisasi RAN HAM se-Solok Selatan di Muara Labuh Jumat lalu, bahwa didaerah indicator permsalahan HAM masih ada ditemui diantaranya masalah mutu pendidikan, pemerataan pembangunan, pengelolaan keuangan dan pengelolaan sumber daya alam. Selain itu, masalah keterlibatan putra daerah serta pengakuan atas keberadaan masyarakat adat beserta kesatuan hukumnya juga dinilai masih menjadi kategori permasalahan HAM di Daerah.

Bahkan masalah pengakuan atas hak ulayat masyarakat adat, akses masyarakat atas kebijakan pemberintah, akses masyarakat atas hukum yang memenuhi rasa keadilan dan peran aktif masyarakat dalam dinamika bernegara, serta konsistensi atas cirri khas kultur masyarakat juga masih jadi hal penting untuk diselesaikan. Karena menurut Dede Bafagih itu semua masih dikategorikan permasalahan HAM di daerah.

Solusinya diperlukan, agar masyarakat dan pelaku pemerintahan merujuk pada HAM. Selain itu, semua pihak perlu juga mendorong terwujudnya pemerintahan yang transparan, akuntabel, bersih dan berwibawa. Dan perlu mendorong lahirnya kebijakan yang berpihak pada masyarakat dalam hal pendidikan, pengelolaan sumber daya alam dan lain sebagai.

Upaya lainnya juga diperlukan mendorong lahirnya aparatur penegak hokum yang bersih, dan memperkuat peran tigo tungku sajarangan, serta pemahaman HAM dapat dijadikan pendidikan kritis bagi masyarakat.

Kegiatan sosialisasi RAN HAM se Solok Selatan yang melibatkan pesertanya dari Kepala Jorong yang mewakili Pemerintahan Wali Nagari se-Solok Selatan setidaknya akan paham dan mengetahui ciri-ciri HAM serta hak-hak dasar manusia dalam Deklarasi Universal HAM (DUHAM). Deklarasi Universal HAM lahirnya bersamaan dengan berdirinya Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 24 Oktober 1945, intinya setelah disusunnya DUHAM oleh Comission Of Human Right PBB yang diketuai oleh Ibu Negara AS Eleanor Roosevelt tanggal 10 Desember 1948, demikian Dede. Afrizal Amir





Pemahaman HAM Dapat Mengurangi Terjadinya Pelanggaran HAM Didaerah
Kabag. Hukum Setdakab. Solok Selatan Ismael, SH

Sekaitan dengan dilaksanakannya Kegiatan Sosialisasi RAN HAM se-Solok Selatan dua hari penuh di Wisma Umi Kalsum Muara Labuh Kamis dan Jumat (7-8/5), Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Solok Selatan Ismael, SH berharap, kedepan berbagai permasalahan HAM dikehidupan bermasyarakat dan berpemeritahan di Solok Selatan akan dapat terminilisir hingga betul-betul tidak akan pernah terjadi.

Harapan tersebut dikatakan, Ismael karena sesuai dengan Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 39 tahun 1999 dinyatakan, Hak Azasi Manusia (HAM) merupakan seperangkat Hak yang melekat pada manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa. Dan merupakan Anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh Negara, Hukum dan Pemerintah Daerah dan setiap orang. Demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia itu sendiri

Sedangkan menurut Universal Declaration of Human Right , HAM adalah Hak dasar yang melekat pada diri manusia secara kodrat, universal dan abadi sebagai anugerah Tuhan YME. Meliputi hak hidup, hak berkeluarga, hak mengembangkan diri, hak keadilan, hak kemerdekaan, hak berkomunikasi, hak keamanan dan hak kesejahteraan.

Adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban, menjadi faktor penting untuk mewujudkan stabilitas dalam segala bentuk kehidupan. Untuk itu perlu disadari oleh semua pihak, bahwa Rencana Aksi Nasional Hak Azasi Manusia (RAN HAM)a dalah Program nasional yang dilaskanakan untuk menjamin pengingkatan penghormatan, pemenuhan dan perlindungan HAM yang disesuaikan dengan kondisi daerah dengan mempertimbangkan nilai-nilai agama, adapt istiadat dan budaya yang berkembang. Demikian pula halnya dengan perlindungan HAM di Solok Selatan, menurut Ismael tentu akan mempertimbangkan pula nilai-nilai agama, adat-istiadat dan budaya yang dianut oleh masyarakat Solok Selatan.

Akhirnya dengan penyajian materi oleh Nara Sumber dari Kanwil Departemen Hukum dan HAM Sumatera Barat, dari Komisi Nasional HAM Perwakilan Sumatera Barat, dari Biro Hukum Propinsi Sumatera Barat dan dari Pusat Advokasi Hukum dan HAM (PAHAM) Sumatera Barat. Maka kedepan para peserta Sosialisasi, akan betul-betul memahami materi tentang Hak Ulayat Masyarakat Adat ditinjua dari sisi HAM, Pornografi dari Sisi HAM, Fenomena KDRT dan Kaitannya Dengan HAM, serta HAM Kebutuhan Masyarakat Daerah yang disajikan oleh pemakalah tersebut, demikian Ismael. Afrizal Amir